Kamis, 29 Desember 2011

Senjata Tradisional Betawi






New Page 1




 

Senjata Tradisional Betawi



Senjata merupakan alat kepanjangan tangan manusia dalam pembelaan diri, dalam
setiap perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan lingkungan alam.
Oleh karenanya sering ditemukan kesamaan model senjata antara satu daerah dengan
daerah lain yang letak geografisnya berdekatan. Tidak sedikit dari
senjata-senjata itu berakar dari alat pertanian dan perkakas sehari-hari,



Proses asimilasi dan tranformasi kebudayaan pada suatu daerah, yang meski letak
geografis saling berjauhan, memegang peranan yang cukup penting dalam
perkembangan model senjata tradisional. Proses ini terjadi pada satu kebudayaan
yang mempunyai karakter terbuka, seperti pada kebudayaan Melayu yang dalam
perkembangannya banyak dipengaruhi oleh kebudayaan India (abad 1M) dan Cina (abad
16 M).



Bagi masyarakat Betawi yang menurut arkeologi Uka Tjandrasasmita sebagai
penduduk natif Sunda Kelapa (Monografi Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman
Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran (1977), memiliki senjata tradisional yang
belum terpengaruh kebudayaan asing sejak zaman Neolithikum atau zaman Batu Baru
(3000-3500 tahun yang lalu). Hal ini dapat ditemukan pada bukti arkeologis di
daerah Jakarta dan sekitarnya dimana terdapat aliran-aliran sungai besar seperti
Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, Citarum pada tempat-tempat tertentu sudah
didiami oleh masyarakat manusia.



Beberapa tempat yang diyakini itu berpenghuni manusia itu antara lain Cengkareng,
Sunter, Cilincing, Kebon Sirih, Tanah Abang, Rawa Belong, Sukabumi, Kebon Nanas,
Jatinegara, Cawang, Cililitan, Kramat Jati, Condet, Pasar Minggu, Pondok Gede,
Tanjung Barat, Lenteng Agung, Kelapa Dua, Cipete, Pasar Jumat, Karang Tengah,
Ciputat, Pondok Cabe, Cipayung, dan Serpong. Jadi menyebar hampir di seluruh
wilayah Jakarta.



Dari alat-alat yang ditemukan di situs-situs itu, seperti kapak, beliung, pahat,
pacul yang sudah diumpam halus dan memakai gagang dari kayu, disimpulkan bahwa
masyarakat manusia itu sudah mengenal pertanian (mungkin semacam perladangan)
dan peternakan. Bahkan juga mungkin telah mengenal struktur organisasi
kemasyarakatan yang teratur.



Senjata Tradisional Betawi Genre Awal



Rotan

Hosted on Photoserver.ws

Rotan adalah jenis senjata tradisional Betawi yang digunakan pada permainan Seni
Ketangasan Ujungan, termasuk kategori senjata alat pemukul. Disinyalir dari Seni
Ujungan inilah awal beladiri berkembang. Pada masa awal terbentuknya Seni
Ketangkasan Ujungan, rotan yang digunakan mencapai panjang 70-100cm. Pada ujung
rotan disisipkan benda-benda tajam seperti paku atau pecahan logam, yang
difungsikan untuk melukai lawan.



Pada perkembangannya rotan yang digunakan hanya berkisar 70-80cm, selanjutnya
paku dan pecahan logam di ujung rotanpun tidak lagi digunakan untuk pertandingan
yang sifatnya hiburan, rotan jenis ini dipakai hanya ketika berperang menghadapi
musuh sesungguhnya. Tubuh lawan yang menjadi sasaranpun dibatasi hanya sebatas
pinggang ke bawah, utamanya tulang kering dan mata kaki.



Punta

Hosted on Photoserver.ws

Punta adalah senjata tajam jenis tusuk, dengan panjang sekitar 15-20cm. Senjata
ini lebih berfungsi sebagai senjata pusaka yang menjadi simbol strata sosial
pada waktu itu, karena senjata tajam ini tidak pernah digunakan untuk bertarung.
Di Jawa Barat mungkin dikenal sebagai Kujang, namun Kujang lebih variatif dari
segi bentuk dan motif ciung.



Beliung Gigi Gledek

Hosted on Photoserver.ws

Beliung adalah sejenis kapak dengan mata menyilang kearah gagang pegangan,
umumnya digunakan sebagai perkakas untuk membuat kayu. Beliung Gigi Gledek
merupakan jenis kapak dengan mata kapak terbuat dari batu, merupakan teknik
pembuatan senjata sisa peninggalan zaman batu baru di Betawi yang masih tersisa
antara abad 1-3M. Beberapa tokoh yang diketahui pernah menggunakan ini sebagai
senjata andalannya adalah Batara Katong (Wak Item) dan Salihun pemimpin kelompok
Si Pitung. Beliung digunakan Salihun sebagai sarana dalam melakukan aksi
perampokan maupun pelarian dengan memanjat pagar tembok.



Cunrik (Keris Kecil Tusuk Konde)

Hosted on Photoserver.ws

Cunrik merupakan senjata tradisional para perempuan Betawi, biasa digunakan oleh
para resi perempuan yang tidak ingin menonjolkan kekerasan dalam pembelaan
dirinya, terbuat dari besi kuningan dengan panjang kurang dari 10cm. Salah
seorang resi perempuan yang terkenal menggunakan cunrik ini adalah Buyut Nyai
Dawit, pengarang Kitab Sanghyang Shikshakanda Ng Karesiyan (1518). Dimakamkan di
Pager Resi Cibinong.



Senjata Tradisional Betawi yang dipakai dalam Maenpukulan

Kerakel (Kerak Keling) / Blangkas



Kerakel (Kerak Keling) merupakan jenis senjata pemukul, merupakan perkembangan
dari senjata rotan Ujungan. Orang Betawi Rawa Belong lebih mengenalnya dengan
sebutan Blangkas.



Batang pemukul pipih memiliki panjang lebih pendek dari rotan (40-60cm), terbuat
dari hasil sisa pembakaran baja hitam (kerak keling) yang dicor. Ujung gagang
lancip yang difungsikan juga sebagai alat penusuk. Pada gagang dibuat lebih
ringan dengan bahan terbuat dari timah. Agar tidak licin para jawara zaman dulu
melapisinya dengan kain. Sekilas bentuk Kerakel mirip dengan Kikir, sejenis
perkakas yang difungsikan sebagai pengerut besi.



Pada akhir abad 17 orang-orang peranakan cina di luar kota memodifikasi kerakel
menjadi sebuah bilah dengan dua mata tajam, di sebut Ji-Sau (Ji, berarti dua-Sau,
berarti bilah). Seiring dengan perkembangan waktu, lidah masyarakat Betawi
memetaforkan kata ji-sau menjadi pi-sau, sekalipun pi-sau hanya bermata satu.



Golok

Hosted on Photoserver.ws

Golok merupakan jenis senjata tajam masyarakat Melayu yang paling umum ditemukan,
walaupun dengan penamaan yang berlainan berdasarkan daerahnya. Sebagian besar
masyarakat di pulau Jawa sepakat menamakan senjata tajam jenis “bacok” ini
dengan golok.



Pada masyarakat Betawi keberadaan golok sangat dipengaruhi kebudayaan Jawa Barat
yang melingkupinya. Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat dari model bentuk
dan penamaannya, sedangkan kualitas dari kedua daerah ini memiliki kesamaan
mengingat kerucut dari sumber pande besi masyarakat Betawi mengacu pada
tempat-tempat Jawa Barat, seperti Ciomas di Banten dan Cibatu di Sukabumi.



- G0lok Gobang

Hosted on Photoserver.ws

Golok Gobang, adalah golok yang berbahan tembaga, dengan bentuk yang pendek.
Panjang tidak lebih dari panjang lengan (sekitar 30cm) dan diameter 7cm. Bentuk
Golok Gobang yang pada ujung (rata) dan perut melengkung ke arah punggung golok,
murni digunakan sebagai senjata bacok. Di Jawa Barat model Golok Gobang ini
dinamakan Golok Candung. Bentuk gagang pegangan umumnya tidak menggunakan motif
ukiran hewan, hanya melengkung polos terbuat dari kayu rengas. Masyarakat Betawi
tengah menyebutnya dengan istilah “Gagang Jantuk”.



Bilah golok gobang polos tanpa pamor atau wafak yang umum dipakai sebagai golok
para jawara, dengan diameter 6cm yang tampak lebih lebar dari golok lainnya



- Golok Ujung Turun

Hosted on Photoserver.ws

Golok jenis ini adalah golok tanding dengan ujung yang lancip, panjang bilah
sekitar 40cm, dengan diameter 5-6cm. Umumnya golok Ujung Turun ini menggunakan
wafak pada bilah dan motif ukiran hewan pada gagangnya. Gagang dan warangka
golok lebih sering menggunakan tanduk, hal ini dimaksudkan sebagai sarana
mengurangi beban golok ketika bertarung. Di Jawa Barat golok jenis ini merupakan
perpaduan antara jenis Salam Nunggal dan Mamancungan.



- Golok Betok & Badik Badik

Hosted on Photoserver.ws

Golok Betok adalah golok pendek yang difungsikan sebagai senjata pusaka yang
menyertai Golok Jawara, begitupun Badik Badik yang berfungsi hanya sebagai pisau
serut pengasah Golok Jawara. Kedua senjata tajam ini digunakan paling terakhir
manakala sudah tidak ada senjata lagi di tangan.



Siku

Hosted on Photoserver.ws

Orang Betawi menyebutnya sebagai Siku, karena bentuknya yang terdiri dari dua
batang besi baja yang saling menyiku atau menyilang. Ujung tajam menghadap ke
lawan. Dalam setiap permainan siku selalu digunakan berpasangan. Dalam istilah
lain senjata tajam jenis ini disebut Cabang atau Trisula.

 

dikutip dr : http://silatindonesia.com/2008/07/senjata-tradisional-betawi/




Senin, 19 Desember 2011

Tradisi pernikahan betawi



TRADISI

 Image and video hosting by TinyPic

Kemeriahan Gaya Betawi

Masyarakat Betawi memiliki sejarah panjang sebagaimana terbentuknya kota
Jakarta sebagai tempat domisili asalnya. Sebagai sebuah kota dagang yang ramai,
Sunda Kelapa (nama Jakarta tempo dulu) disinggahi oleh berbagai suku bangsa.
Penggalan budaya Arab, India, Cina, Sunda, Jawa, Eropa, dan Melayu seakan
berbaur menjadi bagian dari karakteristik kebudayaan Betawi masa kini. Tradisi
budaya Betawi laksana campursari dari beragam budaya dan elemen etnik masa silam
yang secara utuh menjadi budaya Betawi kini. Kemeriahan budaya Betawi juga
terwakili melalui tata cara pernikahan Betawi.

Pada tata cara pernikahan Betawi, ada banyak serangkaian prosesi. Berikut
kami paparkan rangkaian upacara pernikahan gaya Betawi yang masih dilakoni oleh
sebagian besar masyarakat Betawi.

NGEDELENGIN

Didahului masa perkenalan melalui mak comblang yang disebut Ngedelengin.
Ngedelengin bisa dilakukan beberapa kali dan dalam jangka waktu bervariasi mulai
dari satu atau dua bulan sampai satu tahun. Hal ini sedikit banyak tergantung
pada kesigapan si gadis menghadapi jenjang pernikahan. Namun seiring dengan
kemajuan jaman, fungsi mak comblang dan proses ngedelengin sudah jarang
diperlukan. Pasalnya, si pria sudah bisa menemukan tambatan hati sendiri,
sekaligus memiliki kesanggupan untuk menentukan pilihannya untuk menuju mahligai
perkawinan.



 


 Image and video hosting by TinyPic



 

 

NGELAMAR

Ngelamar merupakan pernyataan resmi dari pihak keluarga laki-laki untuk
menikahkan putranya kepada pihak calon mempelai perempuan. Ngelamar dilakukan
oleh beberapa orang utusan yang disertai dengan membawa sejumlah barang bawaan
wajib seperti uang sembah lamaran, baju atau bahan pakaian wanita, serta
beberapa perlengkapan melamar lainnya. Setelah Ngelamar selesai, acara yang
sangat menentukan pun dilanjutkan yakni membicarakan masalah mas kawin, uang
belanja, plangkah (kalau calon mendahului kakaknya), dan kekudang (makanan
kesukaan calon mempelai wanita). Apabila bawa tande putus telah disepakati, maka
dilanjutkan dengan pembicaraan yang lebih rinci perihal apa dan berapa banyak
tande putus serta segala hal yang berkaitan dengan acara pernikahan.

Image and video hosting by TinyPicBAWA TANDE PUTUS

Acara ini hampir mirip dengan acara pertunangan. Tande putus bisa berupa apa
saja, namun orang Betawi biasanya memberikan tande putus berupa cincin belah
rotan, uang pesalin sekadarnya, serta aneka rupa kue. Tande putus ini sendiri
artinya si gadis atau calon none mantu telah terikat dan tidak dapat lagi
diganggu oleh pihak lain. Begitu pula dengan calon tuan mantu atau si pemuda.
Setelah tande putus diserahkan, maka berlanjut dengan menentukan tanggal dan
hari pernikahan.

 



PIARE CALON NONE PENGANTEN

Setelah pembicaraan persiapan pernikahan selesai, kemudian calon pengantin
wanita akan dipiare (dipelihara) oleh tukang piare. Tujuannya yaitu untuk
mengontrol kegiatan, kesehatan dan memelihara kecantikan calon none mantu
menghadapi pernikahan. Selain perawatan fisik, juga dilengkapi program diet
dengan pantangan makanan tertentu untuk menjaga berat tubuh ideal calon mempelai
wanita.

SIRAMAN, DITANGAS, NGERIK DAN MALEM PACAR

Acara siraman atau memandikan calon mempelai wanita diadakan sehari sebelum akad
nikah dan biasanya diawali dengan pengajian. Setelah acara siraman, calon
mempelai wanita menjalani upacara tangas (semacam mandi uap). Perawatan
dimaksudkan untuk menghaluskan dan mengharumkan kulit tubuh sekaligus mengurangi
keringat pada saat hari pernikahan. Berikutnya adalah prosesi ngerik atau
mencukur bulu kalong dan membuatkan centung pada rambut di kedua sisi pipi di
depan telinga. Kemudian dilanjutkan dengan malem pacar, malam dimana mempelai
wanita memerahkan kuku kaki dan tangannya dengan pacar.



 


Image and video hosting by TinyPicAKAD
NIKAH


Puncak adat Betawi adalah Akad nikah. Meriah dan penuh warna-warni, demikian
gambaran dari tradisi pernikahan adat Betawi menjelang akad nikah. Diiringi
suara petasan, rombongan keluarga mempelai pria berjalan memasuki depan rumah
kediaman mempelai wanita sambil diiringi oleh ondel-ondel, tanjidor serta
marawis (rombongan pemain rebana yang menyanyikan lagu berbahasa Arab). Bahkan
dahulu, rombongan calon mempelai pria berjalan sambil menuntun kambing.





 

BUKA PALANG PINTU

Sesampainya di depan rumah terlebih dulu diadakan prosesi buka palang pintu,
berupa berbalas pantun dan adu silat antara wakil dari keluarga pria dan wakil
dari keluarga wanita. Prosesi tersebut dimaksudkan sebagai ujian bagi mempelai
pria sebelum diterima sebagai calon suami yang akan menjadi pelindung bagi
mempelai wanita sang pujaan hati. Uniknya, dalam setiap petarungan silat, jago
dari pihak mempelai wanita pasti dikalahkan oleh jagoan mempelai pria.



 


Image and video hosting by TinyPicDI
PUADE


Selain itu ada pula prosesi di puade. Setelah kedua mempelai duduk di puade
(pelaminan), tukang rias membuka roban tipis yang menutupi kepala mempelai
wanita. Selanjutnya mempelai pria memberikan sirih dare kepada mempelai wanita
sebagai lambang cinta kasih. Biasanya di dalam sirih diselipkan uang sebagai
uang sembe (seserahan).

 

 

 

 

 


Asinan Betawi




Sekedar menjaga kuliner , berikut daftar yg ada:

Laksa Betawi

soto betawi

Bubur Ayam Khas Betawi

Gado-Gado Betawi

Gurami Kuah Pucung

Kerak Telur Betawi

Ketoprak Jakarta

Ketupat Sayur Betawi

Pecak ikan gurame (Betawi)

Pindang Serani

Sambel Godog (Betawi)

Sate Asem (Betawi)

Sayur Gabus Pucung (Betawi)

Semur Betawi

Asinan Betawi  

mudah2an ada waktu lg utk update masakan yg lain..

======================================

Asinan Betawi

 

 Image and video hosting by TinyPic

Asinan betawi ini berisi Taoge, wortel, mentimun, tahu, kerupuk mi, dan bumbu
cuka, kombinasi yang pas untuk santapan di siang hari.



Bahan Asinan Betawi :

200 gr tahu putih

150 gr wortel, parut panjang

150 gr mentimun hijau

150 gr mentimun putih

150 gr lokio (bawang asinan)

4 bh kerupuk mi kuning

150 gr taoge

100 gr kol



Haluskan:

3 siung bawang putih

4 bh bawang merah

3 bh cabai merah, rebus, haluskan

½ sdt terasi

200 ml air

150 gr gula merah

2 sdt cuka

150 gr kacang tanah



Pelengkap :

Kerupuk mi kuning

Kacang tanah goreng



Cara membuat Asinan Betawi :

Campurkan semua bahan sayuran, rendam dalam air yang sudah ditambah cuka selama
1 jam, angkat, tiriskan.

Haluskan bawang putih, bawang merah, terasi, cabai merah, garam, dan kacang
tanah.

Buat bumbu cuka : masak air dengan gula merah sampai mendidih, campurkan semua
bahan.

Cara penyajian : masukkan semua bahan sayuran ke dalam mangkuk, taburi kacang
tanah goreng dan kerupuk mi. Siram dengan bumbu cuka.



Untuk 6 Orang


Semur Betawi




Sekedar menjaga kuliner , berikut daftar yg ada:

Laksa Betawi

soto betawi

Bubur Ayam Khas Betawi

Gado-Gado Betawi

Gurami Kuah Pucung

Kerak Telur Betawi

Ketoprak Jakarta

Ketupat Sayur Betawi

Pecak ikan gurame (Betawi)

Pindang Serani

Sambel Godog (Betawi)

Sate Asem (Betawi)

Sayur Gabus Pucung (Betawi)

Semur Betawi

Asinan Betawi  

mudah2an ada waktu lg utk update masakan yg lain..

======================================

 

Semur Betawi



Image and video hosting by TinyPic









Bahan :

500 gram daging sapi, potong setebal ½ cm

6 sendok makan kecap manis

2 buah tomat, potong kasar

1 sendok teh pala bubuk

4 butir cengkeh

½ bunga pala

3 cm kayu manis



Bumbu Halus :

6 buah bawang putih

9 siung bawang putih

2 iris tipis jahe

5 butir kemiri

2 sendok teh ketumbar

1/8 sendok teh jintan

garam dan merica secukupnya



Cara membuatnya :

Tumis bumbu halus hingga harum kemudian masukkan daging. Aduk sampai daging
berubah warna

Masukkan kecap manis, pala bubuk, cengkeh, bunga pala, tomat, dan kayu manis.


Aduk hingga bumbu meresap kecilkan api. Masak hingga daging empuk. Selamat
mencoba.

Untuk : 6 Porsi

 


Sayur Gabus Pucung (Betawi)




Sekedar menjaga kuliner , berikut daftar yg ada:

Laksa Betawi

soto betawi

Bubur Ayam Khas Betawi

Gado-Gado Betawi

Gurami Kuah Pucung

Kerak Telur Betawi

Ketoprak Jakarta

Ketupat Sayur Betawi

Pecak ikan gurame (Betawi)

Pindang Serani

Sambel Godog (Betawi)

Sate Asem (Betawi)

Sayur Gabus Pucung (Betawi)

Semur Betawi

Asinan Betawi  

mudah2an ada waktu lg utk update masakan yg lain..

======================================

 

Sayur Gabus Pucung (Betawi)





Image and video hosting by TinyPic







Bahan:

500 gr ikan gabus,

1 sdm air jeruk nipis

½ sdt garam

3 sdm minyak goreng

2 btg daun bawang, iris 1 cm

3 bh cabe rawit gombong, iris 1 cm

2 lbr daun salam

2 cm lengkuas, memarkan

1 cm jahe, memarkan

½ sdt gula

¼ sdt penyedap



Bumbu yang dihaluskan:

5 siung bawang merah

3 siung bawang putih

½ sdt lada

3 bh pucung/kluwek



Cara Membuat:

Bersihkan perut ikan gabus, sisik kulit sampai bersih, lalu potong dua bagian di
tengah-tengah badan ikan.

Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk nipis. Biarkan selama 15 menit, lalu cuci
bersih.

Tumis bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, masukan daun salam, lengkuas, dan jahe.

Masak hingga harum. Masukkan cabe rawit, aduk-aduk sebentar. Tambahkan air,
masak hingga mendidih.

Masukan ikan, masak hingga kuah agak mengental.

Sajikan Gabus Pucung dengan taburan irisan daun bawang.


Sate Asem (Betawi)




Sekedar menjaga kuliner , berikut daftar yg ada:

Laksa Betawi

soto betawi

Bubur Ayam Khas Betawi

Gado-Gado Betawi

Gurami Kuah Pucung

Kerak Telur Betawi

Ketoprak Jakarta

Ketupat Sayur Betawi

Pecak ikan gurame (Betawi)

Pindang Serani

Sambel Godog (Betawi)

Sate Asem (Betawi)

Sayur Gabus Pucung (Betawi)

Semur Betawi

Asinan Betawi  

mudah2an ada waktu lg utk update masakan yg lain..

======================================

 

Sate Asem (Betawi)



Image and video hosting by TinyPic









Bahan:

500 gr daging has, potong ukuran 2 x 2 x 1 cm

½ btr kelapa parut sangrai hingga kering, tumbuk halus

1 sdm air asam jawa

tusuk sate



Haluskan bumbu :

4 bh cabai merah

2 btg serai ambil bagian yang putih

1 sdt terasi

1 sdt lada

2 sdm bawang goreng

50 gr gula merah

½ sdt garam



Cara membuat:

Campur potongan daging dengan bumbu halus, kelapa sangrai, larutan asam jawa,
remas-remas dan sisihkan.

Tusuk daging dengan tusukan sate kira-kira 5 potong daging dalam satu tusukan,
panggang di atas bara api sampai matang


Sambel Godog (Betawi)




Sekedar menjaga kuliner , berikut daftar yg ada:

Laksa Betawi

soto betawi

Bubur Ayam Khas Betawi

Gado-Gado Betawi

Gurami Kuah Pucung

Kerak Telur Betawi

Ketoprak Jakarta

Ketupat Sayur Betawi

Pecak ikan gurame (Betawi)

Pindang Serani

Sambel Godog (Betawi)

Sate Asem (Betawi)

Sayur Gabus Pucung (Betawi)

Semur Betawi

Asinan Betawi  

mudah2an ada waktu lg utk update masakan yg lain..

======================================

Sambel Godog (Betawi)



Image and video hosting by TinyPic









Bahan :

1 buah labu siam, kupas, iris tipis bentuk korek api, lemaskan dengan garam

1 ikat /±10 batang kacang panjang, iris panjang 1 cm

tang sereh, geprek

2 ruas lengkuas, geprek

2 lembar daun salam

3 lembar daun jeruk

5 bawang merah, iris tipis

1 liter santan dari ½ butir kelapa

Garam dan gula secukupnya

Minyak untuk menumis



Bumbu yang dihaluskan :

10 cabai merah

10 bawang merah

5 bawang putih

3 cm jahe

½ ons ebi, direndam air panas sampai lunak



Cara membuatnya :

Tumis bawang merah iris sampai harum

Masukkan bumbu halus, sereh, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk, tumis sampai
bumbu matang

Masukkan labu siam dan kacang panjang, tumis sampai sayuran layu

Tuang santan, beri garam dan gula secukupnya. Masak sampai mendidih.

Angkat, hidangkan dengan ketupat.